Jumat, 09 September 2011

Kilas Balik Sejarah SMP Waringin


Kilas Balik Sejarah SMP Waringin

Sejarah. Pasti kalian yang di Waringin semua tau ini adalah pelajaran yang gurunya baek pisan sama muridnya, yakni Ibu Yayuk.

Menurut www.wikipedia.org, sejarah, babad, hikayat, riwayat, atau tambo dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal-usul (keturunan) silsilah, terutama bagi raja-raja yang memerintah. Adapun ilmu sejarah adalah ilmu yang digunakan untuk mempelajari peristiwa penting masa lalu manusia. Pengetahuan sejarah meliputi pengetahuan akan kejadian-kejadian yang sudah lampau serta pengetahuan akan berpikir secara historis. Orang yang mengkhususkan diri mempelajari sejarah atau ahli sejarah disebut sejarawan.

Mungkin kalian sudah tau, bagaimana sejarah sekolah kita yang tercinta. SMP Waringin bermula dari kedatangan tujuh suster ordo Penyelenggaraan Ilahi ke Indonesia atas permintaan Mgr. Goumans OSC., perfek apostolik dari Bandung untuk membuka HSC (baca: sebangsa SD zaman baheula) bagi anak laki-laki dan perempuan yang belum tertampung sekolah.

Pada tahun 1934 mereka mulai berkarya dengan membuka Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) di Jalan Residensweg no. 23 (sekarang Jalan Otto Iskandardinata) dengan jumlah murid TK tujuh anak, serta kelas 1 dan 2 SD sembilan anak. Baru pada bulan Juli 1936 TK dan SD pindah ke kompleks Jalan Waringin yang sekarang dikenal dengan Jalan Kebonjati no. 209 Bandung.

Aktifitas TK dan SD sempat terhenti dengan kedatangan pemerintah Jepang ke Indonesia. Mereka mengambil alih kompleks bangunan Yayasan Penyelenggaraan Ilahi dan menutup kegiatan belajar TK sampai SD. Baru pada tahun 1948 TK dan SD dibuka kembali.

Sejak dibuka kembali ternyata jerih payah ketujuh suster menampilkan hasil. Ini terbukti dengan bertambahnya jumlah siswa dan lulusan yang berkeinginan untuk melanjutkan studi ke SMP. Atas prakarsa Suster Virgini selaku ketua Yayasan Penyelenggaraan Ilahi pada tahun 1954 mulailah SMP Waringin berdiri dengan surat keputusan nomor V/41/174 tanggal 1 Agustus 1954. Saat itu SMP Waringin belum mempunyai gedung, baru tahun 1957-1958 SMP Waringin menempati gedung baru.

Nah, setelah mengetahui cerita di atas, ada pertanyaan untuk kamu. Pelajaran apakah yang harus kita tiru dari ketujuh suster kita? Jawabannya ada pada diri kita sendiri dan kembali pada diri kita sendiri. Sekian dan terima kasih.***(Edwin A.)

Tidak ada komentar: