Hai,
teman-teman! Apa kabar?
Pada saat ini, aku akan menceritakan cerita pengalamanku
yang paling berkesan bagi diriku dan tak bisa terlupakan.
Waktu aku duduk di kelas VI SD
setelah aku melaksanakan UASBN (Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional),
tepatnya tanggal 29 Mei 2011, aku bersama keluargaku pergi berlibur ke
Singapura. Selain itu, aku juga menengok nenek aku yang sedang berobat di
Singapura.
Pada tanggal 29 Mei 2011, kami
sekeluarga siap berangkat ke Singapura. Kami telah menunggu di Bandara
Soekarno-Hatta. Karena baru pertama kali, aku jadi norak, sedangkan orang tua aku biasa saja, karena mereka sudah
sering pergi ke luar negeri. Kami pergi naik pesawat milik Negara Jerman, Lufthansa. Sewaktu masuk pesawat, ternyata
pesawatnya besar sekali dan nyaman, tapi ya
ampun, pramugarinya sangatlah tidak ramah dan sudah tua-tua. Makanannya
juga sangatlah aneh, masa makan roti
pakai terung. Aku sampai ngga makan.
Setelah menempuh perjalanan selama 1 jam 10 menit, kami sampai di Changi
Airport, ternyata sangatlah bersih dan indah.
Keesokan harinya, kami memulai
perjalanan wisata dan menjenguk nenek. Akhirnya, aku melihat kota Singapura,
yang kata orang-orang kota Singapura itu sangatlah bersih, tetapi setelah
kulihat ternyata tidak. Menurut bibiku yang tinggal di sana, memang kota
Singapura sekarang menjadi kotor, karena terlalu banyak pendatang. Tetapi,
peraturan lalu lintasnya sangatlah teratur. Kita harus menunggu bis di halte
dan harus menyebrang di zebracross.
Kami juga mengunjungi taman hiburan
yang cukup terkenal di dunia, yaitu Universal
Studio. Tempatnya bagus sekali, tetapi cuacanya sangatlah tidak bersahabat,
panasnya bukan main. Karena cuaca yang panas itu, kami jadi sering minum.
Sampai-sampai persediaan air minum di tas kami habis. Eh, malah ayahku minum air dari kran wastafel yang tersedia di
sudut-sudut. Saya sangat heran, apa tidak jijik gitu minum air mentah. Lalu, ayahku
menjelaskan bahwa air dari kran wastafel kota Singapura itu aman untuk diminum.
Akhirnya, aku jadi malu sendiri. Aku juga jadi ikut-ikutan minum dari kran
tersebut. Setelah selesai bermain, kami pulang ke hotel tempat kami
beristirahat.
Setelah
beristirahat, kami juga bermain ke wahana tempat lainnya, seperti Images of Singapore, yang menjelaskan
sejarah berdirinya kota Singapura. Selain itu, kami juga pergi ke tempat-tempat
menarik lain, seperti mall-mall di
kota Singapura, tetapi harga barangnya mahal-mahal. Tidak hanya tempat hiburan,
kami juga sempat pergi ke rumah sakit untuk mengantar nenek berobat, nama rumah
sakitnya yaitu Mount Elizabeth.
Ternyata, di rumah sakit itu banyak warga Indonesia yang berobat ke sana.
Akhirnya,
setelah kami menginap 4 malam 5 hari di sana, kami kembali ke Indonesia. Kami
sampai kembali ke rumah dengan selamat. Nah,
pesan yang bisa diambil dari cerita pengalamanku tadi adalah kota Singapura
merupakan kota yang bersih dan teratur, kita harus bisa mencontoh dari mereka.
Walaupun demikian, aku tetap cinta Indonesia.
Teman-teman,
sekian pengalamanku. Terima kasih!